Navigation
Search Articles
User Login
Syndicate
African Cup |
Piala Afrika adalah ajang sepak bola yang mempertemukan negara-negara anggota CAF. Penyelenggaraan Piala Afrika diadakan setiap dua tahun sekali (sejak 1968) dengan jumalh peserta pada putaran final sebanyak 16 negara (sejak 1998). Tuan rumah yang menjadi tempat penyelenggaraan Piala Afrika ditunjuk oleh CAF. Piala Afrika merupakan satu-satunya turnamen yang telah mengeluarkan tiga tropi (hingga saat ini), karena adanya kebijakan bahwa tropi tersebut akan dimiliki secara tetap oleh negara yang telah 3 kali meraih gelar Piala Afrika.
Piala Afrika pertama kali tercetus setelah terbentuknya federasi sepak bola Afrika pada tahun 1956. Piala Afrika pertama baru digelar pada tahun 1957 di Mesir, dengan diikuti oleh 4 tim, yaitu Mesir, Sudan, Etiopia, dan Afrika Selatan. Namun Afrika Selatan harus didiskualifikasi karena menolak mengirim skuad multi-ras, sebab pada saat itu Afrika Selatan masih di bawah sistim pemerintahan apartheid. Hal ini membuat turnamen Piala Afrika yang pertama ini hanya diikuti oleh 3 tim. Mesir berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Etiopia di final.
Perkembangan Piala Afrika terus berlanjut. Jika sebelumnya hanya ada sedikit negara yang berpartisipasi pada kejuaraan ini, sejak tahun 1998 jumlah negara yang berpartisipasi pada putaran final ditingkatkan menjadi 16 negara. Hal ini juga merubah sistim kompetisi yang digunakan pada penyelenggaraan putaran final Piala Afrika.
Format Putaran Final Piala Afrika Pada awalnya putaran final Piala Afrika menggunakan format knock out. Hal ini berlangsung sejak Piala Afrika pertama kali digelar hingga penyelenggaraan Piala Afrika tahun 1959. Format penyisihan grup pada putaran final Piala Afrika mulai digunakan pada tahun 1962, yang diikuti oleh 9 negara. sejak itu format penyisihan grup terus digunakan, apalagi peserta putaran final Piala Afrika juga terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Sejak tahun 1998, dimana peserta putaran final Piala Afrika berjumlah 16 negara, CAF menggunakan format penyisihan grup untuk menentukan negara mana saja yang berhak maju ke babak knock out. Negara yang berhasil masuk ke putaran final Piala Afrika dibagi menjadi 4 grup, dengan masing-masing grup berisi 4 negara. Sistim yang digunakan pada putaran penyisihan grup ini adalah sistim setengah kompetisi. Dua negara yang berhasil menduduki peringkat teratas pada masing-masing grup (juara dan runner up grup) berhak maju ke putaran selanjutnya (8 besar atau perempat final) yang menggunakan sistim knock out. Statistik Piala Afrika Berikut adalah statistik yang ada selama berlangsungnya kejuaraan Piala Afrika, sejak penyelenggaraan pertama kali pada tahun 1957.
Hingga tahun 2008, Piala Afrika telah diselenggarakan sebanyak 26 kali. Namun hanya 13 negara yang berhasil merasakan nikmatnya menjadi juara Piala Afrika. Negara yang paling sukses dalam sejarah penyelenggaraan Piala Afrika adalah Mesir. Mesir berhasil menjadi negara yang paling banyak meraih gelar juara Piala Afrika, sebanyak 6 kali. Ghana dan kamerun berada di bawah mesir, dengan raihan 4 titel juara Piala Afrika.
Setiap kejuaraan sepak bola akan memunculkan pemain-pemain yang menjadi pencetak gol terbanyak. Pemain sepak bola, terutama pemain penyerang, akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan-lawannya. Selain untuk memenangkan negaranya, menjadi pencetak gol trebanyak dalam turnamen sepak bola internasional merupakan hal yang sangat prestisius. Berikut ini kami tampilkan daftar pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Afrika.
Negara-negara di Afrika yang menjadi anggota CAF adalah negara yang berhak menjadi peserta Piala Afrika. Namun tidak semua negara selalu tampil dalam putaran final Piala Afrika. Mesir merupakan negara yang paling banyak tampil di putaran final Piala Afrika.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar