Minggu, 08 Maret 2009

turnamen piala dunia

Ajang pertandingan sepak bola paling bergengsi di dunia adalah FIFA World Cup (Piala Dunia FIFA). Ajang pertandingan sepak bola antar negara ini mempertemukan seluruh negara anggota FIFA yang telah lolos kualifikasi di putaran final. FIFA World Cup diadakan setiap 4 tahun sekali, dengan tuan rumah yang berbeda untuk setiap kali penyelenggaraan.

Sebelum adanya Piala Dunia, pertandingan sepak bola antar dunia dilakukan sebagai salah satu olah raga yang dipertandingkan pada Olimpiade. Namun sejak tahun 1914 FIFA menetapkan bahwa pertandingan sepak bola pada Olimpiade hanya diperbolehkan bagi pemain-pemain amatir dari tiap negara peserta. Hal ini sangat bertentangan dengan keinginan IOC, sebagai penyelenggara Olimpiade, yang menghendaki pemain profesional juga main di pertandingan sepak bola Olimpiade. Hal ini membuat pertandingan tidak lagi dimasukkan dalam agenda Olimpiade oleh IOC.

Hal ini mendorong presiden FIFA Jules Rimet untuk merencanakan sebuah turnamen sepak bola tingkat dunia. Turnamen Piala Dunia ini diadakan di Uruguay pada tahun 1930. Penunjukkan Uruguay sebagai tuan rumah lebih ditujukan untuk menghormati Uruguay yang telah memenangkan dua kejuaraan sepak bola sebelumnya, sekaligus untuk memperingati hari kemerdekaan Uruguay yang ke-100. Sayangnya penunjukkan Uruguay sebagai tuan rumah menimbulkan masalah bagi negara-negara di dataran Eropa. Jauhnya jarak tempuh dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan membuat negara-negara di Eropa tidak bersedia mengikuti turnamen ini. Sebagai jalan tengah, akhirnya Jules Rimet mengutus 4 negara di Eropa untuk mewakili benua tersebut. Alhasil perhelatan Piala Dunia pertama ini diikuti oleh 13 negara, 7 dari Amerika Selatan, 4 dari Eropa, dan 2 dari Amerika Utara. Pada perhelatan Piala Dunia pertama ini, Uruguay berhasil menjadi juara setelah di final mengandaskan perlawanan Argentina dengan skor 4 – 2.

Perhelatan piala dunia kemudian diadakan setiap 4 tahun sekali, dengan tuan rumah berpindah dari Eropa ke benua Amerika. Namun perhelatan akbar ini sempat terhenti antara tahun 1942 hingga 1946, ketika pecah Perang Dunia Kedua, yang melibatkan banyak anggota FIFA, sekaligus peserta Piala Dunia. Piala Dunia kembali digulirkan pada tahun 1950, dengan Brasil sebagai tuan rumah. Pada tahun inilah peristiwa besar terjadi, yaitu “tragedi Marcaana”, dimana tuan rumah Brasil dipecundangi oleh Uruguay pada partai puncak.

Pada perhelatan Piala Dunia tahun 1970 di Meksiko, Brasil membuktikan diri sebagai penguasa sepak bola dengan memenangkan kejuaraan Piala Dunia untuk ketiga kalinya. Dengan demikian piala Jules Rimet yang menjadi lambang supremasi sepak bola dunia berhak menjadi milik Brasil untuk selama-lamanya. Namun sayangnya piala Jules Rimet ini hilang pada tahun 1980, dan hingga kini tidak pernah ditemukan.

Perhelatan Piala Dunia tahun 2002 merupakan sejarah manis bagi Asia. Pada Piala Dunia 2002, Asia menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya, diluar negara-negera di Eropa dan Amerika. Pada Piala Duina 2002 juga untuk pertama kalinya FIFA menunjuk dua negara sebagai tuan rumah Piala Dunia, yaitu Korea Selatan dan Jepang. Jika Asia sudah mendapat jatah untuk menyelenggarakan Piala Dunia, maka pada perhelatan Piala Dunia tahun 2010 giliran Afrika yang menjadi tuan rumah, diwakili oleh Afrika Selatan. Dengan demikian hanya satu asosiasi sepak bola yang belum pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia, yaitu OFC, yang membawahi Oseania.

Format Piala Dunia

Piala Dunia menggunakan format yang berbeda untuk setiap babaknya. Secara garis besar, babak putaran Piala Dunia terbagi menjadi dua, yaitu babak kualifikasi dan putaran final Piala Dunia. Format yang digunakan untuk masing-masing babak adalah:

* Kualifikasi Piala Dunia

Setiap negara yang ingin berpartisipasi dalam kejuaraan Piala Dunia harus melalui babak kualifikasi. Namun hal ini tidak berlaku untuk tuan rumah. Secara otomatis, negara yang menjadi tuan rumah Piala Dunia mendapatkan jatah satu tempat di putaran final Piala Dunia. Pada awalnya juara bertahan juga dibebaskan dari keharusan mengikuti kualifikasi untuk dapat berpartisipasi pada Piala Dunia. Namun FIFA merubah peraturan sejak kualifikasi Piala Dunia 2006, yang menyatakan juara bertahan juga harus mengikuti kualifikasi Piala Dunia. Brasil menjadi juara bertahan pertama yang harus ikut dalam kualifikasi Piala Dunia.

Kualifikasi Piala Dunia biasanya paling cepat dimulai tiga tahun sebelum putaran final Piala Dunia digelar. Waktu dan format kualifikasi yang harus dimainkan oleh masing-masing negara tergantung dari asosiasi sepak bola di wilayahnya. Sebagai contoh CONMEBOL menggunakan sistim kompetisi penuh untuk menentukan negara mana saja yang berhak mewakili wilayahnya pada putaran final Piala Dunia.

Setiap zona telah mendapat jatah juimlah negara yang dapat berpartisipasi dalam putaran final Piala Dunia. Untuk memperebutkan jatah tersebutlah, kualifikasi ini diadakan. Pada umumnya pertandingan kualifikasi dilakukan dengan sistim kandang dan tandang. Sedangkan formatnya ada yang menggunakan format kompetisi penuh (CONMEBOL), namun banyak pula asosiasi sepak bola yang membagi negara anggotanya dalam beberapa grup untuk memperebutkan jatah tiket yang ada. Untuk zona Asia, setelah melewati babak penyisihan grup, negara yang berhasil menduduki peringkat atas pada masing-masing grup akan mengikuti babak kualifikasi selanjutnya untuk memperebutkan jatah tempat di putaran final Piala Dunia. Sedangkan untuk zona Oseania, pemenang dari zona ini harus dapat mengalahkan negara dari zona lain untuk dapat mengikuti putaran final Piala Dunia.

* Putaran Final Piala Dunia

Pada awalnya putaran final Piala Dunia hanya diikuti oleh 16 – 24 negara. Namun semenjak Piala Dunia 1994, 32 negara adalah jumlah yang ikut berpartisipasi dalam putaran final Piala Dunia. Ke-32 negara ini berasal dari berbagai wilayah yang mewakili zona masing-masing.

Pada putaran final Piala Dunia, format turnamen yang digunakan ada dua macam. Format yang digunakan adalah babak grup dengan sistim semi kopetisi, dan sistim gugur. Format grup hanya digunakan pada putaran pertama. Sedangkan sisanya menggunakan sistim gugur.

Dalam sistim group, 32 negara peserta putaran final Piala Dunia dibagi menjadi 8 grup, dengan masing-masing berisi 4 negara. Pembagian ini dilakukan dengan undian, yang diadakan oleh pihak penyelenggara. Pada saat undian grup dilakukan, ditentukan pula 8 negara yang menjadi unggulan dan ditempatkan pada satu pot tersendiri. Hal ini untuk menghindari bertemunya negara unggulan pada putaran pertama. Pada tiga pot terpisah ditempatkan negara peserta putaran final Piala Dunia yang lain, berdasarkan peringkat FIFA dan zona yang diwakili.

Dari masing-masing grup, hanya dua negara yang menduduki posisi teratas yang berhak melaju ke babak selanjutnya. juara dari grup tersebut akan berhadapan dengan peringkat 2 grup lain. Namun apa bila ditemukan dua grup dengan nilai sama, maka untuk menentukan juara dan peringkat 2 dari grup tersebut akan dilihat dari selisih gol yang dimiliki masing-masing negara. Jika selisih gol juga sama, maka jumlah gol yang dilesakkan ke gawang musuh menjadi acuannya. Namun jika masih sama juga, acuan yang digunakan selanjutnya adalah jumlah gol yang diderita, hasil pertemuan kedua negara, dan alternatif terakhir adalah dengan melakukan undian.

Dua tim posisi teratas dari masing-masing grup akan memasuki babak 16 besar. Di mulai pada babak ini format kompetisi berubag menjadi sistim gugur. Kedua negara yang bertanding bertemu dengan sistim silang, dimana juara grup akan bertemu dengan runner up grup lain. Dengna digunakannya sistim gugur pada babak 16 besar dan babak-babak selanjutnya, persaingan menjadi semakin ketat. Pada babak ini setiap negara akan berupaya keras untuk dapat mengalahkan lawannya dan maju ke babak selanjutnya. kemenangan dapat diraih dalam waktu pertandingan normal (2 x 45 menit). Namun jika hasilnya seri, pertandingan akan dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu. Jika hingga babak ini belum dapat ditentukan siapa pemenang dari pertandingan tersebut, maka akan dilakukan adu tendangan pinalti.

Sistim ini digunakan untuk semua babak, mulai dari 16 besar, perempat final (8 besar), semi final (4 besar), perebutan tempat ketiga, dan partai final.

Statistik Piala Dunia

Selama 18 kali perhelatan Piala Dunia, banyak kejadian menarik yang tercatat dala sejarah sepak bola dunia. Kejadian yang menjadi catatan dalam sejarah perhelatan Piala Dunia ini melibatkan negara peserta maupun pemain yang berpartisipasi dalam Piala Dunia. Brasil tercatat sebagai satu-satunya negara yang selalu berpartisipasi dalam ajang Piala Dunia, sejak Piala Dunia digelar.

Selain itu masih banyak statistik lain dari pelaksanaan Piala Dunia, dari yang pertama hingga yang ke 18 kalinya. Statistik Piala Dunia tersebut meliputi:

* Negara yang menjadi tuan rumah Piala Dunia

Sejak penyelenggaraan Piala Dunia FIFA tahun 1930, beberapa negara telah berkesempatan sebagai tuan rumah. Negara yang menjadi tuan rumah Piala Dunia tersebar pada 4 benua yang ada di dunia. Daftar negara yang menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA dari tahun 1930 hingga tahun 2014 mendatang, termasuk hasil dari partai final, adalah:


TahunTuan Rumah
Partai Fina
Skor
1930 Uruguay Uruguay Vs Argentina 4:2
1934 Italia Italia Vs Cekoslowakia 2:1
1938 Perancis Italia Vs Hungaria 4:2
1950 Brasil Uruguay Vs Brasil
1954 Swiss Jerman Barat Vs Hungaria 3:2
1958 Swedia Brasil Vs Swedia 5:2
1962 Chile Brasil Vs Cekoslowakia 3:1
1966 Inggris Inggris Vs Jerman Barat 4:2 (perpanjangan waktu)
1970 Meksiko Brasil Vs italia 4:1
1974 Jerman Barat Jerman Barat Vs Belanda 2:1
1978 Argentina Argentina Vs Belanda 3:1 (perpanjangan waktu)
1982 Spanyol Italia Vs Jerman Barat 3:1
1986 Meksiko Argentina Vs Jerman Barat 3:2
1990 Italia Jerman Barat Vs Argentina 1:0
1994 Amerika Serikat Brasil Vs Italia 0:0; 3:2 (adu pinalti)
1998 Perancis Perancis Vs Brasil 3:0
2002 Korea Selatan & Jepang Brasil Vs Jerman 2:0
2006 Jerman Italia Vs Perancis 1:1; 5:3 (adu pinalti)
2010 Afrika Selatan
2014 Brasil


* Negara Pemenang Piala Dunia

Meskipun diikuti oleh banyak peserta, namun hanya sedikit negara yang berhasil menjadi juara pada penyelenggaraan Piala Dunia. Titel sebagai juara dunia sepak bola hanya dibagi pada 2 benua, karena semua negara yang berhasil memenangi partai puncak ini berasal dari 2 benua, yaitu Eropa dan Amerika. Sedangkan dari 18 kali penyelenggaraan Piala Dunia, hanya tujuh negara yang berhasil meraih kedudukan puncak. Negara-negara yang berhasil menjadi juara pada kejuaraan Piala Dunia adalah:

* Brasil; merupakan negara yang palingf banyak meraih juara pada Piala Dunia. Brasil menjadi juara dunia sebanyak lima kali, pada tahun 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002. brasil juga satu-satunya negara yang berhasil menjadi juara Piala Dunia di tiga benua yang pernah menjadi tuan rumah.

* Italia; merupakan negara yang menjadi juara pada penyelenggaraan Piala Dunia yang terakhir, di jerman tahun 2006. Italia merupakan negara yang menempel Brasil dalam hal jumlah perolehan gelar juara pada Piala Dunia. Italia meraih 4 kali juara pada perhelatan Piala Dunia, yaitu pada tahun 1934, 1938, 1982, dan terakhir pada penyelenggaraan Piala Dunia di Jerman pada 2006.

* Jerman; merupakan negara yang terbentuk dengan runtuhnya Tembok Berlin, yang memisahkan Jerman Barat dan jerman Timur (reunifikasi Jerman Barat dan Jerman Timur menjadi satu negara, Jerman). Jerman berhasil menjadi juara dunia sepak bola sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 1954, 1974, dan 1990. ironisnya gelar juara ini didapat ketika belum terjadi unifikasi, di bawah bendera Jerman barat. Setelah Jerman bersatu, prestasi terbaik Jerman dalam ajang Piala Dunia adalah menjadi runner up pada tahun 2002, setelah kalah dari Brasil.

* Argentina; menjadi juara dunia 2 kali, pada tahun 1978 dan 1986. Pada tahun 1986 ini Diego Armando Maradona membuat dua gol yang mendapat perhatian dunia ketika mengalahkan Inggris. Gol pertama Maradona dicetak lewat sebuah gol yang terkenal dengan sebutan “Gol Tangan Tuhan”. Sedangkan gol keduanya dicetak melalui sebuah dribling bola yang sangat mengagumkan dari tengah lapangan, melewati para pemain Inggris, sebelum akhirnya menyarangkan bola ke gawang Inggris. Banyak pihak menilai gol ini sebagai gol terbaik sepanjang perhelatan Piala Dunia.

* Uruguay; berhasil du kali menjuarai kompetisi Piala Dunia, pada tahun 1930 dan 1950. Uruguay merupakan negara pertama yang menjuarai Piala Dunia.

* Perancis; berhasil menjuarai Piala Dunia ketika menjadi tuan rumah pada Piala Dunia 1998. Pada tahun 2000 Perancis berhasil menjadi juara Piala Eropa. Hal ini membuat perancis sebagai satu-satunya negara Eropa yang menjadi juara bertahan Piala Dunia dan Piala Eropa dalm rentang waktu yang sama.

* Inggris; berhasil menjadi juara Piala Dunia di depan publiknya sendiri pada tahun 1966.



* Rekor pemain

Selain negara, pemain ang berlaga pada putaran final Piala Dunia juga mencatatkan sejarah tersendiri. Beberapa pemain yang tertulis dalam sejarah perjalanan Piala Dunia adalah:

* Ronaldo, merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa dalam sejarah penyelenggaraan Piala Dunia. Ronaldo berhasil mencetak 15 gol selama karirnya di Piala Dunia.

* Just fontaine; merupakan pencetak gol terbanyak dalam satu pertandingan sepanjang sejarah Piala Dunia. Just Fontaine mencetak 13 gol ketika Perancis berhasil meraih peringkat ketiga pada Piala Dunia 1958.

* Pele; merupakan satu-satunya pemain yang meraih gelar Piala Dunia bersama negaranya, Brasil, sebanyak tiga kali.

* Roger Milla merupakan pemain paling tua dalam sejarah penyelenggaraan Piala Dunia, ketika membela negaranya, Kamerun pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.

Penghargaan di Piala Dunia

Selain merupakan ajang bergengsi bagi sepak bola dunia, Piala Dunia juga memberikan beberapa penghargaan bagi pemain atau tim yang berpartisipasi di putaran final. Banyak pemain dan negara yang telah meraih penghargaan, yang berkaitan dengan penyelenggaraan kejuaraan Piala Dunia. Penghargaan yang diberikan kepada negara dan pemain, berkaitan dengan penyelenggaraan Piala Dunia adalah:
fifa_world cup award
* Bola Emas

Pemberian penghargaan Bola Emas dimulai pada penyelenggaraan Piala Dunia tahun 1982. penghargaan Bola Emas diberikan kepada pemain terbaik pada putaran final Piala Dunia. Pemilihan pemain terbaik ini dilakukan berdasarkan voting oleh media yang meliput penyelenggaraan Piala Dunia. Pemain yang menjadi terbaik kedua dan ketiga dari hasil voting tersebut mendapatkan Bola Perak dan Bola Perunggu.

* Sepatu Emas

Penghargaan Sepatu Emas diberikan kepada pemain yang berhasil mencetak gol paling banyak pada putaran final Piala Dunia. Penghargaan Sepatu Emas ini sudah diberikan kepada pencetak gol terbanyak sejak penyelenggaraan Piala Dunia untuk pertama kali, pada tahun 1930. Pemain yang menjadi pencetak gol terbanyak kedua dan ketiga juga mendapatkan penghargaan. Penghargaan yang mereka terima adalah Sepatu Perak dan Sepatu Perunggu, sebagai bentuk apresiasi dari FIFA atas performa mereka.

* Yashin Awards

Pada penyelenggaraan Piala Dunia tahun 1930 hinnga 1986, posisi penjaga gawang belum mendapat penghargaan tersendiri dari FIFA. Namun sejak tahun 1994 FIFA memberikan penghargaan khusus kepada penjaga gawang. Penghargaan ini dikenal dengan nama Yashin Award. Penghargaan ini diberikan kepada penjaga gawang yang memberikan penampilan paling baik selama putaran final Piala Dunia berlangsung. Penghargaan ini diberikan kepada penjaga gawang mengingat peran mereka yang sangat penting dalam pertandinan sepak bola. Hal ini juga menjadi motivasi tersendiri bagi penjaga gawang untuk mengawal gawang negaranya dalam setiap pertandingan.

* Fair Play team

fairplay awardPermainan yang fair sering didengungkan oleh FIFA dalam setiap pertandingan sepak bola. Jika kita perhatikan, pada setiap pemain memasuki lapangan sebelum pertandingan dimulai, kita sering melihat bendera fair play di bawa ke lapangan. Untuk menunjukkan penghargaan kepada negara yang bermain dengan fair selama putaran final Piala Dunia berlangsung, FIFA memberikan penghargaan Fair Play kepada negara yang dinilai bermain secara fair. Penilaian ini didasarkan pada penghitungan kartu sebagai akibat pelanggaran yang dilakukan selama pertandingan putaran final berlangsung. Tim yang memiliki nilai fair play paling tinggi berhak menerima penghargaan sebagai fair play team. Penghargaan ini mulai diberikan sejak penyelenggaraan Piala Dunia tahun 1978.

* Most Entertaining Team

entertaining team awardPenghargaan ini diberikan kepada negara yang memberikan permainan yang atraktif dan paling menghibur selama putaran final Piala Dunia. Penentuan tentang negara mana yang berhak menerima penghargaan ini dilakukan melalui poling masyarakat umum. Pemberian penghargaan ini sudah dilakukan sejak putaran final Piala Dunia 1994. Dengan pemberian perghargaan ini diharapkan masing-masing negara bukan hanya mementingkan untuk mengejar kemenangan, namun juga menyuguhkan permainan yang cantik dan menarik, sehingga penonton sepak bola dapat terhibur.

* Best Young Player

Best young player merupakan apresiasi dari FIFA bagi pemain muda yang berusia 21 tahun atau kurang, atas partisipasi mereka pada putaran final Piala Dunia. Pemain muda yang berhak menerima penghargaan ini adalah pemain muda terbaik menurut penilaian dari FIFA. Pemberian penghargaan ini dapat memotivasi para pemain muda untuk memberikan kemampuan terbaiknya dalam putaran final Piala Dunia. Selain itu, hal ini secara tidak langsung juga mendorong negara peserta untuk memberikan kesempatan kepada pemain muda terbaik dinegerinya untuk turut serta berpartisipasi dalam ajang sepak bola paling bergengsi tersebut. Penghargaan ini mulai diberikan pada penyelenggaraan putaran final Piala Dunia tahun 2006 di Jerman.

Pengumuman peraih dan penyerahan penghargaan tersebut dilakukan setelah partai final selesai. Penyerahan penghargaan khusus ini diberikan sebelum FIFA menyerahkan tropi Piala Dunia kepada pemenang partai final.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar