Senin, 09 Maret 2009

teknik permainan(strategi)

Pemainan sepak bola adalah sebuah permainan yang mengandalkan kerja sama tim untuk meraih kemenangan. Selain kemampuan individu, kerjasama dan strategi yang diterapkan dalam permainan sepak bola memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap hasil pertandingan. Setiap tim memiliki strategi masing-masing untuk memenangkan pertandingan sepak bola.

Strategi permainan biasanya ditentukan oleh pelatih masing-masing tim sebelum permainan dimulai. Pelatih akan menentukan strategi apa yang sesuai untuk dimainkan menghadapi calon lawannya, dengan menganalisa kelebihan dan kelemahan tim lawan. Strategi tersebut diantaranya adalah formasi tim, pemain yang diturunkan dalam pertandingan, taktik yang akan dipakai dalam permainan, serta siapa saja pemain yang akan bertindak sebagai kapten tim, pengambil tendangan bebas, tendangan sudut, dan tendangan pinalti.

* Formasi Tim

Satu tim sepak bola terdiri dari sebelas pemain termasuk penjaga gawang. Untuk mengatur posisi pemain, kecuali penjaga gawang, diperlukan suatu skema permainan, sehingga pemain tidak menumpuk pada satu posisi saja. Hal ini mutlak perlu, karena dalam sepak bola terdapat tiga posisi pemain yang harus diisi. Ketiga posisi tersebut adalah pemain bertahan (bek), pemain tengah (gelandang), dan pemain depan (penyerang).

Skema posisi pemain yang bermain dalam pertandingan sepak bola ini biasa disebut dengan nama formasi tim. Dalam sepak bola terdapat bermacam macam formasi yang biasa diterapkan oleh setiap pelatih. Penggunaan formasi ini disesuaikan dengan kondisi tim secara menyeluruh dan lawan yang akan dihadapi. Biasanya setiap tim memiliki satu atau dua formasi utama yang sesuai dengan kemampuan pemain dalam tim tersebut, dan merupakan formasi yang dinilai paling baik bagi tim.

Formasi yang digunakan oleh pelatih dalam permainan sepak bola cukup beragam. Masing-masing formasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Secara umum, formasi yang digunakan dalam permainan sepak bola terdiri dari formasi standar 4-4-2 (4 pemain bertahan – 4 pemain tengah – 2 pemain depan), 3-5-2, 4-3-3, 3-4-3, 4-5-1, 5-3-2, dan 3-6-1. Masing masing formasi tersebut memiliki formasi turunan, yang dapat diubah sesuai dengan kebutuhan tim.

Dari bentuk formasi yang digunakan oleh sebuah tim sepak bola, kita dapat memperkirakan tipe permainan yang akan diterapkan oleh tim tersebut. Tipe permainan yang dapat diterapkan oleh sebuah tim sepak bola berdasarkan formasi yang digunakan diantaranya adalah tipe permainan menyerang dan tipe permainan bertahan. Khusus untuk formasi 4-4-2, tim yang menggunakan formasi ini biasanya menekankan keseimbangan antara menyerang dan bertahan.

* Susunan Pemain

Selain menentukan formasi yang akan diterapkan oleh timnya dalam permainan, pelatih juga akan menentukan siapa saja pemain yang akan diturunkan pada pertandingan tersebut. Penentuan pemain yang akan diturunkan pelatih tersebut biasanya didasarkan kepada performa pemain tersebut, kemampuan individu, kondisi dan mental pemain, serta kebutuhan tim secara keseluruhan.

Susunan pemain yang ditetapkan oleh pelatih dalam pertandingan sepak bola yang akan dihadapinya terdiri dari 11 pemain utama (starter) dan 5 hingga 7 pemain cadangan, salah satunya penjaga gawang. Susunan pemain yang diturunkan oleh pelatih tersebut biasa disebut dengan starting line up.

Posisi dan kemampuan masing-masing pemain yang diturunkan oleh pelatih disesuaikan dengan formasi yang digunakan. Sebagai contoh jika pelatih menggunakan pola permainan 4-4-2, maka pelatih akan menurunkan 4 orang pemain dengan tipe permainan bertahan, 4 orang pemain tengah, dan 2 orang pemain yang memiliki kemampuan menyerang cukup baik.

Pada saat pertandingan sepak bola sedang berlangsung, pelatih dapat merubah formasi timnya serta mengganti pemain yang dianggapnya tidak maksimal, cidera atau faktor lain. Pergantian pemain dalam pertandingan resmi hanya boleh dilakukan sebanyak 3 kali.

* Taktik dan strategi

Masing-masing pelatih memiliki taktik sendiri-sendiri dalam menghadapi pertandingan sepak bola. Ada pelatih yang senang menggunakan taktik menyerang secara frontal, ada juga pelatih yang menginginkan timnya bermain aman, dan bertahan, dengan sekali-kali melakukan serangan balik.

Serangan yang dilakukan oleh sebuah tim juga bermacam-macam. Ada tim yang mengandalkan serangan langsung melalui bagian tengah lapangan, ada tim yang menyerang dengan melakukan umpan-umpan pendek dan cepat dengan sesekali mengirim umpan panjang, ada juga yang memanfaatkan lebar lapangan untuk melakukan penyerangan, dan ada juga tim yang langsung mengirim bola dari belakang ke depan, tanpa melalui pemain tengah. Sistim permainan menyerang yang cukup terkenal adalah “total football” yang diperagakan oleh tim Belanda, serta “kick and rush” yang banyak digunakan oleh tim-tim dari daratan Inggris.

Dalam bertahan, setiap tim juga memiliki pola permainan tersendiri. Pelatih dapat menginstruksikan pemain bertahan untuk melakukan penjagaan daerahnya, untuk mengawal pemain lawan yang memasuki wilayah pertahanannya. Selain penjagaan wilayah, seorang pemain bertahan juga dapat diminta untuk menjaga satu orang pemain lawan yang dianggap berbahaya (biasanya penyerang). Hal ini akan menghambat pergerakan pemain tersebut, sehingga tidak leluasa untuk menciptakan peluang. Selain itu ada lagi sistim pertahanan dalam sepak bola yang cukup efektif, namun perlu koordinasi yang baik. Sistim yang dimaksud adalah perangkap offside. Perangkap offside ini memerlukan koordinasi yang baik antar pemain bertahan supaya dapat berfungsi dengan baik. Banyak kejadian dimana penyerang lawan terperangkap offside pada saat menerima umpan dari rekannya. Namun tidak sedikit pula perangkap offside yang gagal karena kurangnya koordinasi antar pemain belakang. Jika hal ini terjadi, maka sangat besar kemungkinan tim lawan akan mencetak gol, karena pemain tersebut hanya tinggal berhadapan dengan penjaga gawang.

Selain menentukan sistim permainan yang akan diterapkan oleh timnya, seorang pelatih juga akan menunjuk beberapa pemain untuk tugas-tugas khusus. Pelatih akan menunjuk seorang pemainnya untuk berperan sebagai kapten tim. Pemain yang ditunjuk sebagai kapten biasanya pemain yang cukup berpengalaman dan mempunyai pengaruh yang besar pada rekan-rekannya.

Selain menunjuk seorang pemain sebagai kapten, pelatih juga akan menentukan siapa pemain yang akan mengambil tendangan bebas langsung, tendangan sudut, dan algojo pinalti. Pemain yang ditunjuk untuk melakukan tendangan bebas langsung haruslah pemain yang memiliki akurasi dan kekuatan tendangan yang cukup baik. Banyak gol yang tercipta dari tendangan bebas langsung ini, yang dilakukan oleh pemain dengan akurasi tendangan yang baik. Untuk pengambil tendangan sudut, pelatih akan menunjuk pemain yang memiliki akurasi operan sangat baik, karena peluang terjadinya gol dari tendangan sudut juga cukup tinggi, terlebih jika tim tersebut memiliki penyerang dengan tinggi ideal dan kemampuan menyambut bola atas dengan baik.

Setiap pemain dapat mencetak gol dari titik pinalti. Namun pada saat melakukan tendangan dari titik sebelas meter ini, mental pemain sangat berperan. Karena itu pelatih akan menunjuk pemain yang memiliki teknik dan akurasi tendangan yang baik, serta mental yang kuat sebagai pemain yang menjadi algojo titik pinalti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar